Kamis, 12 Desember 2013

Umbul Ponggok Bersama Irfan Ramdhani "TSA"

Datanglah seorang sahabat dari kota Depok, Irfan Ramdhani. Seorang mahasiswa Universitas Gunadarma yang juga tergabung dalam Mapagunadarma (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Gunadarma). Ia adalah orang yang haus akan petualangan walau dengan kondisinya saat ini pasca kecelakaan ketika latihan SRT (Single Rope Technique) yang mengharuskannya jatuh dari ketinggian 10meter. kejadian tersebut membuat Irfan atau sebutan akrabnya pancong musti menggunakan tongkat, akan tetapi hal tersebut tak ayal membuatnya patah semangat. Walau dengan kondisi seperti itu dia pernah mendaki gunung semeru dan rinjani bahkan Irfan juga aktif dalam dunia diving.

Ketika itu dia datang ke Jogja untuk mengurus alat bantu jalan (brace) yang dia dapat dari salah satu yayasan yang berbaik hati memberikan kepadanya tanpa biaya sepeserpun. Namun, rencana pasti selalu ada yang namanya Plan B. Alhasil jadilah dia yang awalnya hanya mengambil brace malahan nyantol dulu di kota berhati nyaman ini. Sempat dia mengisi acara di LPM HIMAH UII tentang perjalanan hidupnya dan sedikit mengulas tentang buku yang sedang ia garap selama ini. adalagi menyelam bersama teman teman Unit Selam UGM di umbul ponggok, Klaten.

sign OK antara rully dengan Irfan
Umbul Ponggok adalah sebuah sumber mata air yang oleh warga setempat dijadikan sebuah kolam alam untuk kegiatan wisata. tempat ini juga biasa digunakan oleh teman teman penggiat selam untuk latihan SCUBA (Self Containing Underwater Breathing Apparatus) karena visibillity airnya sangat baik dan banyak ikan ikan lucu didalamnya walau suhu air disana cukup dingin.

Irfan dan Aku saat penjelajahan
Kemudian tanpa babibu Aku, Irfan, Rully dan Nisa mengeset alat untuk mulai penyelaman. Setelah semua siap, Nisa yang membawa kamera turun terlebih dahulu untuk mendapatkan angle yang oke saat pengambilan gambar, disusul Rully, Irfan dan terakhir adalah Aku. Sesampainya dibawah kami sempatkan untuk melakukan beberapa latihan seperti mask clearing dan regullator recovery dan dilanjutkan dengan penjelajahan. Baru beberapa saat kami dibawah ternyata batere kamera yang dibawa oleh Nisa habis dan harus diganti dengan cadanganya diatas. Sembari menanti Nisa kami bertiga melakukan hal hal aneh agar tidak matigaya hehee

Tak lupa teman teman dari Mapagama yang juga ikut dalam rombongan ini membawa kayak hardcell ke umbul ponggok, sambil main air kami mencoba membuat video kayak yang diambil dari bawah air mumpung airnya jernih jika dibanding di sungai.

Eskimo roll

TABAH SAMPAI AKHIR 

Rabu, 11 Desember 2013

Potensi Arkeologi di Lereng Selatan Gunung Slamet


Gunung Slamet memiliki ketinggian 3428mdpl dengan kawah yang masih aktif puncaknya. Gunung slamet merupakan gunung tertinggi dan terlebar di Jawa Tengah meliputi Kabupaten Banyumas, Brebes, Purbalingga, Pemalang dan Tegal.

SLAMET SELATAN...
Hutan Lereng Selatan Gunung Slamet memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi dibanding dengan lereng lainya. Letak desa yang berdekatan dengan hutan mendorong masyarakat untuk memaksimalkan potensi alam sekitar tempat tinggal mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. (Haryanto, 2010)
Selain itu, curah hujan pada lereng selatan Gunung Slamet dapat dibilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan lereng lainya. berbeda dengan Desa Bambangan yang berada di lerengng Timur, Desa Baturraden terbilang memiliki ketersediaan air yang melimpah. bahkan pada lereng Selatan dapat banyak kita jumpai air terjun atau dalam bahasa daerah adalah curug

Berdasarkan penelitian arkeologi yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Yogyakarta pada tahun 2003 yang dipimpin oleh Priyatno Hadi Sulistyarto tentang pola sebaran situs megalitik di Gunung Slamet, Pada lereng selatan sendiri ditemukan puluhan situs yang tersebar di 5 kecamatan yakni Baturraden, Sumbang, Kedungbanteng, Cilongok, dan Karanglewas. Tinggalan megalitik tersebut antara lain Menhir, Punden berundak, Watu lumpang, Kubur batu, Altar, Batu dakon, Dolmen dll 

Let's Get Lost! 
be an ARCVENTURER

Guguran "pasir" di Ngarai Sianok





Sumatera Barat tidak dipungkiri memiliki pesona alam yang luar biasa, ditambah dengan wisata kuliner yang tak kalah maknyus. Salah satunya adalah Ngarai Sianok, sebuah jejeran tebing kapur muda yang tinggi dan memanjang dengan aliran sungai kecil diantara tingginya tebing tersebut. Ketika itu Aku dan ketiga temanku yakni Yayan, Ganesha dan Mas Sidik berkesempatan untuk mengunjungi daerah tersebut .

Ini adalah lawatan pertamaku di tanah gadang tempat asal

Sabtu, 16 November 2013

Sebuah daerah yang disebut Thamel


Setibanya kami di bandara Tribhuvan Kathmandu sungguh rasanya bagaikan terbangun dari mimpi panjang karena tidak dipungkiri lagi bahwasanya Nepal memang merupakann spot idaman para traveller di dunia terutama bagi penggiat alam bebas. Di bandara yang terbilang kecil ini kami awali perjalanan panjang selama kami di Nepal. Warna merah bata terlihat sangat etnik dipadukan dengan arsitektur bangunan bandara ini yang memang berbeda jika dibandingkan dengan bandara bandara  di Indonesia. Selepas dari bandara, kami segera menuju tempat penginapan kami sebelum lapangan pengarungan sungai dimulai dan dibawalah kami menuju sebuah daerah yang bisa dibilang sebagai pusat para backpacker dunia jika mereka berada di Nepal, adalah Thamel. Negara yang awalnya kukira berbalut es dimana mana dengan pemukiman seperti pedalaman ternyata salah. Di daerah Thamel yang memiliki ketinggian ±1300mdpl ternyata berbeda dengan ekspektasi awalku tentang kota ini. Di daerah Thamel jarang sekali atau bahkan hampir tidak ada bangunan yang tidak memiliki tingkat, karena hampir semua bangunan disini berbentuk rumah susun.
Thamel sungguh dipenuhi oleh banyak wisatawan asing dari belahan dunia manapun, Ada ras negroid, mongoloid, kaukasoid dan ras dari berbagai etnis lainya. Lebih uniknya kita dapat melihat beberapa dari mereka dengan setelan layaknya seorang gepeng dengan tidak berbusana pada bagian atas, tidak beralas kaki, dengan rambut dan jenggot yang panjang tidak aturan. Di sepanjang jalan kita dapat melihat toko toko yang menjual berbagai macam hal dari perlengkapan outdoor hingga barang barang antik khas Nepal. Disini toko toko hanya buka hingga pukul 21.00 selepas itu adalah giliran toko toko “lain” yang membuka tokonya, inilah yang dinamai budhastic time dimana ketika daun kenikmatan beredar dimana mana dan pria pria menjual wanita yang berada didalam toko dengan musik yang terdengar keras dengan lampu berwarna warni.
Pada keesokan harinya kami baru sadar bahwa di daerah ini memang memiliki sebuah permasalahan pada listrik dan airnya. Di daerah Indonesia yang mungkin pemadaman seminggu sekali kita sudah protes layaknya menjadi orang yang paling menderita tanpa adanya aliran listrik. Bayangkan jika kita berada di Thamel, disini mati lampu sehari bisa mencapai 3 kali. Acapnya pada toko toko disini mereka memang sudah menyediakan genset untuk mengakali agar tokonya tetap terjaga aliran listriknya sehingga para pembeli sudi untuk mampir melihat barang yang mereka jual. Setelah itu, ketika kami berjalan keluar kami baru sadar lagi bahwa di kota ini tidak ada traffic light di persimpangan yang ada, untuk mengatur itu semua di setiap persimpangan terdapat seorang polisi dibawah payung plastik dengan seragam biru bersarung tangan putih untuk mengatur laju lalu lintas di kota ini.   

                Selain itu, rekomendasi jika berada di kota ini kita harus menggunakan sunblock dengan jumlah spf yang tinggi karena disini udaranya dingin tetapi kering dan penuh debu sehingga jika kita tidak menggunakan sunblock siap saja muka kita berubah menjadi siluman ular. Let’s Get Lost!!

Rabu, 06 Maret 2013

Progo selalu dikenang...

Liat debit air dulu sebelum turun
Turunin tunggangan setelah mental kumpul
Pemanasan sek gen ora kecetit




AND THEN ??

TERJAAAAAAANNG !!




Baris yang rapi ya nak..

Kuning kuning diatas sungai



Diantara riam

Hole itu menyenangkan

Drink it!
Jump!!


surf bodyboard
back deck roll
paddle hard dude!!


almost

be trapped  

eddies to eddies

Selasa, 15 Januari 2013

Kayaking di negeri NGAPAK

Detik, menit silih berganti. nampaknya waktu terasa begitu cepat ketika bulan mei sudah hanya hitungan bulan saja. agenda kali ini kami akan latihan di sungai yang berada di Banjarnegara dan Purbalingga yaitu sungai serayu dan sungai klawing.

Hari Pertama,
Jum'at 11 Januari 2013
Walau ujian akhir semester belum berakhir namun di akhir pekan ini kami memeiliki rencana untuk mengarung jeram. Pada rencna awal, kami akan mengarung di sungai serayu, Banjarnegara dan sungai padegolan, Kebumen. Namun kondisi air sungai padegolan sedang tidak bisa di arungi karena debit air disana sedang dikecilkan karena masyarakat sekitar padegolan sudah selesai menanam tanamanya di sawah/ladang sehingga kami menrubah rencana ke sungai klawing di daerah Purbalingga. Latihan kali ini dapat dibilang cukup ramai bahkan hingga perlu 2 mobil untuk mengangkut orang orang dan barang yang dibawa. Yaitu mas Hendra, Fadil, Zul, Udin, Yudha, Laras, Samid, Rochmat, Heri, Pandu, dan mbak Ika. 

Sebelum berangkat kami dibagi menjadi 2 tim, yaitu

Jumat, 11 Januari 2013

TRIAL UIE 2013 - Sungai Sedim, Kedah Malaysia (Jogja Istimewa)


Hari Kesepuluh,
Senin 24 Desember 2012
Pukul 03.00 MYT ketika matahari belum ada sedikitpun kami harus sudah bergegas menuju KLIA karena pesawat yang akan kita gunakan akan landing pada pukul 07.00 MYT. Tetapi sebelum ke bandara kami menyempatkan diri dulu untuk mengisi perut kami agar selama penerbangan dapat dipastikan badan kita sedang dalam keadaan fit. Setelah makan  ±1jam perjalanan dari tempat kita makan sampailah kami di

TRIAL UIE 2013 -Sungai Sedim, Kedah Malaysia (Kembali ke Kuala Lumpur)


Hari Ketujuh,
Jumat 21 Desember 2012
Seperti biasa, pagi ini kita bangun pukul 09.00 MYT. Agenda kami hari ini adalah kembali ke Kuala Lumpur, tak lama Udin ditemani Linda dan Zaid memesan tiket bus di terminal bus akan tetapi bus yang ada menuju Kuala Lumpur hanya ada pada pukul 23.30MYT karena hari Jumat adalah weekend bagi masyarakat Malaysia sehingga bus bus menuju kota besar sudah ramai terbeli. Jadilah akhirnya

TRIAL UIE 2013 - Sungai Sedim, Kedah Malaysia (Perubahan Planning)


Hari Keenam,
Kamis 20 Desember 2012
Pagi ini pukul 07.00 MYT matahari belum muncul namun seluruh anggota tim harus sedah bangun dan menyiapkan makan pagi untuk tim. Sebelumnya pada pukul 04.30 MYT Hendra dan Hafizh menjemput 2 orang teman kami yaitu Zaid dan Akmal yang datang dari kuala lumpur menggunakan bus umum. Jadilah anggota tim kali ini menjadi 7 orang dengan formasi pengarungan 3 orang di kayak hardcel dan 4 orang di perahu riverboat. Pada pukul 09.30 MYT setelah semua selesai makan dan siap maka kita segera meluncur ke start point sungai sedim up section tanpa lupa membawa

TRIAL UIE 2013 - Sungai Sedim, Kedah Malaysia (Petualangan Dimulai)


Hari Kelima,
Rabu 19 Desember 2012
Pagi ini kami harus bangun lebih awal kami harus menyiapkan logistik yang akan kita bawa ke sungai sedim hari ini. Setelah persiapan logistik selesai sekarang saatnya kami belanja makanan untuk konsumsi tim selama di sungai. Pukul 09.00 datanglah Hafizh, seorang river guide sungai sedim yang dimiliki operator rapid fire yang dikelola oleh bang Jali. Kemudian Fadil,Udin dan Hafizh berangkat belanja di supermarket terdekat, bahan makanan yang kami cari pertama adalah

TRIAL UIE 2013 - Sungai Sedim, Kedah Malaysia (Perjalanan di Utara Malaysia)


sungai petani, Kedah
Hari keempat,
Selasa 18 Desember 2012

Pukul 01.10 MYT sampailah kami di sungai petani, ketika disana tak lama kami sudah dijemput oleh kakak dari Linda menggunakan mobil fortunernya. Tak jauh dari tempat kami dijemput sampailah kami dirumah bang Rozali dan kami langsung beristirahat karena esok hari ada agenda yang menanti kita. 09.00 MYT pagi kedua kami di negeri jiran, pagi itu matahari mulai muncul pukul 08.00 dan aktifitas normal masyarakat Malaysia adalah pukul 09.00. sarapan disini memiliki perbedaan disbanding dengan yang biasa kami terapkan di jogja, jika kami biasa sarapan lengkap dengan nasi namun jika disini