Rabu, 11 Desember 2013

Guguran "pasir" di Ngarai Sianok





Sumatera Barat tidak dipungkiri memiliki pesona alam yang luar biasa, ditambah dengan wisata kuliner yang tak kalah maknyus. Salah satunya adalah Ngarai Sianok, sebuah jejeran tebing kapur muda yang tinggi dan memanjang dengan aliran sungai kecil diantara tingginya tebing tersebut. Ketika itu Aku dan ketiga temanku yakni Yayan, Ganesha dan Mas Sidik berkesempatan untuk mengunjungi daerah tersebut .

Ini adalah lawatan pertamaku di tanah gadang tempat asal
masakan padang yang melegenda berada. Ketika itu kami berempat ditawari oleh kru dari History channel dari Singapura untuk mengambil gambar tentang sandboarding di daerah sana. Awalnya kami agak rancu ketika medan disana memang bukanlah wahana untuk bermain selancar pasir ini, namun oleh tim survey yang berada disana mereka meyakinkan bahwa bahan material kapur ini bisa untuk bermain sandboarding. Maka berangkatlah kami berempat menuju kota bukittinggi yang berjarak 4 jam dari kota padang ibukota provinsi sumatera barat.


Sesampainya disana kita disambut oleh kang … seorang pria keturunan sunda berperawakan padat dan tidak terlalu tinggi yang telah lama menetap di kota padang. Diajaklah kami untuk makan siang di warung makan terdekat dari bandara, itu adalah makan masakan padang di padang untuk pertama kali dalam hidup dan ternyata memang beda walau bentuk warungnya tak semewah yang pernah kutemui ketika di Jawa.




Tak lama kami semua bersama tim dari History channel berangkat menuju bukittinggi bersama menggunakan mobil van. Setelah 4 jam perjalanan sampailah kami di kota yang bersih nan permai bukittinggi. Sekilas aku melihat kota ini hamper sama dengan kota wonosobo yang berada di jawa tengah.Sejuk sekali rasanya.. dibawalah kami menuju hotel … , hotel yang berada di jantung kota dengan view yang menarik karena posisi hotel ini terbilang tinggi disbanding bangunan lainya. Malamnya, semua tim briefing di selasar hotel untuk membahas teknis pengambilan gambar besok pagi.



Pagi hari sekali kami sudah harus bangun dan beranjak dari kasur empuk hotel dan bergegas menuju lokasi seluncur pasir yang bahkan kita tidak tahu bagaimana kondisi disana. berangkatlah tim advance untuk melihat kondisi pasir disana, 15 menit perjalanan sampailah kami di lokasi tersebut. Nampaknya bentukan guguran pasir disana tidak seperti ekspektasi awal kita. pasir disini terlalu empuk bahkan jika kita berdiri diatas papan sandboard pun papan kita bisa mendelep kedalam. Setelah berdiskusi, akhirnya tanpa pikir panjang sebelum tim berikutnya datang kami memadatkan pasir pasir tersebut agar papan kami dapat meluncur. setelah 30 menit, jadilah jalur buatan kami di Ngarai Sianok. tak lupa kami memasang lompatan agar terkesan lebih heroik.






Panjang jalur luncur di ngarai sianok adalah 35 meter dengan kemiringan cukup curam. namun sayang laju papan tidak begitu mulus. Selamat mencoba!

Proses pengambilan gambar






Gaya andalan Ganesha




Tidak ada komentar:

Posting Komentar