Hari ketiga,
senin 17 desember 2012
Nervous
… pagi ini kami mendadak nerveous
semua, bagaimana tidak? Ini dalah kali pertama kami berpergian keluar negeri.
Satu persatu dari kami mandi dan langsung memacking barang yang akan kami bawa
ke negeri jiran tersebut. Pukul 04.00 mobil carteran yang kita sewa saat itu
sudah siap di depan wisma untuk mengantarkan kami ke bandara soekarno-hatta. Sesampainya
disana, ternyata kami masih terlalu pagi datangnya. Akan tetapi hal itu kita
gunakan untuk kami bersitirahat dulu dan menyantap nasi bungkus yang kita beli
di areal bandara. Tak lama seusai makan nasi bungkus itu, datanglah serombongan
guru keluar dari sebuah bus, ternyata mereka adalah
serombongan guru guru Fadil
selama SMA nya di Purwokerto yang akan melakukan studi banding di Kuala Lumpur.
Mendadak suasana menjadi ramai ketika para guru itu bercengkrama dengan bekas
muridnya itu.
“Wah kiye sing mbiyen nakal pas SMA
gye..” celetuk seorang guru yang terlihat akrab dengan Fadil.
“Arep neng ndi le? Kok ono neng
kene?” tanya seorang guru yang terlihat tua.
“Badhe teng Malaysia pak, wonten
kegiatan arung jeram teng mriko” jawab si Fadil dengan aksen ngapaknya.
 |
dari kiri: pak sriyono, pak eko, saya |
Tak lama, jadwal check in pesawat
kami tiba sehingga temu kangen antara guru-muridpun terpaksa dipotong dulu.
Karena pertama kali mengurus bagasi, agak kaku rasanya terutama ketika kita
berurusan dengan imigrasi. Yang kami takutkan adalah salah satu dari kami tidak
bisa berangkat hanya karena tidak lolos ketika pemeriksaan imigrasi. Akan
tetapi hal itu tidak terjadi, mungkin itu hanya sekedar pikiran aneh yang
hinggap di pikiran kami. Pukul 08.50 wib saatnya melintasi selat malaka dan
bertualang di negeri orang, Malaysia. Hingga akhirnya pukul 12.20 MYT sampailah
kita di KLIA (Kuala Lumpur International Airport). Sesampainya disana kami
menunggu jemputan salah satu teman kami yang ada disana, dia adalah Zaid salah
satu pengurus kelab tasik* di daerah putrajaya. ±1jam kita menanti, akhirnya
datanglah si Zaid dengan gaya rambut kriting panjang yang di ikat. Kemudian
dibawalah kami ke kantor tempatnya bekerja, yaitu kelab tasik putrajaya, disana
kami transit sembari istirahat dan makan siang setelah melakukan perjalanan Indonesia-Malaysia.
Hanya beberapa jam saja kami di putrajaya, kemudian kami melanjutkan perjalanan
menuju sungai petani,kedah. Dari Kuala Lumpur ke terminal plaza raya di daerah
pudu kita menggunakan kereta LRT. Ketika di pudu, kita bertemu dengan Linda,
anak dari bang Rozali yang kan membantu kita selama pengarungan di sungai sedim
itu. Kemudian dari pudu menuju sungai petani kami menggunakan bus umum selama
±8 jam lamanya.
 |
terminal bus pudu raya |
Keterangan:
*: tasik=danau ; kelab tasik=klub dayung flatwater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar