Hari
Keenam,
Kamis
20 Desember 2012
Pagi ini pukul 07.00 MYT matahari
belum muncul namun seluruh anggota tim harus sedah bangun dan menyiapkan makan
pagi untuk tim. Sebelumnya pada pukul 04.30 MYT Hendra dan Hafizh menjemput 2
orang teman kami yaitu Zaid dan Akmal yang datang dari kuala lumpur menggunakan
bus umum. Jadilah anggota tim kali ini menjadi 7 orang dengan formasi
pengarungan 3 orang di kayak hardcel dan 4 orang di perahu riverboat. Pada
pukul 09.30 MYT setelah semua selesai makan dan siap maka kita segera meluncur
ke start point sungai sedim up section tanpa lupa membawa
golok masing masing,
karena selama perjalanan jalan yang kita lewati masih rimbun. Baru berjalan 10
menit ternyata benar, medan yang kita lewati adalah jalan menanjak, semak dan
batang pohon yang masuk kearah badan jalan serta lebar jalan yang pas sekali
untuk 1 mobil melintas. Baru saja diawal perjalanan mendadak adrenalin kami
meningkat ketika harus melewati jalanan seperti itu dengan suara jeram sungai
sedim yang berada tepat di samping kanan bawah mobil kami. Namun baru berjalan
30 menit kita ditemui pohon tumbang dengan diameter ±5 meter, kemudian setelah
Fadil selaku korlap dan Hendra selaku pendamping berdiskusi maka pengarungan
kali ini kita tidak jadi di sungai sedim up section karena hambatan yang kita
temui di tengah perjalanan, kemudian kami kembali ke start point sungai sedim
low section untuk mengarung disana lagi. Hingga pada pukul 11.00 MYT kita mulai
mengarung dengan formasi awal Hendra,Fadil dan Akmal di kayak hardcel sedangkan
Zul, Udin, Zaid, dan Hafizh berada di riverboat. Pengarungan kali ini walau
ditempat yang sama namun tantangan yang kita hadapi tidak sama, kali ini kami
harus melewati jeram jeram tersebut sembari mengambil gambar dan video sehingga
kami harus double concent saat pengarungan. Kemudian di tengah jalan Fadil di
rolling oleh Udin sehingga dia pindah ke
riverboat sedangkan Udin dia berada di kayak hardcel. ±2,5jam pengarungan
akhirnya kami mencapai titik finish sungai sedim yang berarti berakhir pula
TRIAL Malaysia kami di sungai sedim ini, ketika disana kami disambut dengan
duren setumpuk yang gratisss karena daerah sana saudara Hafizh memiliki kebun
duren yang lumayan luas sehingga kita bisa memungut duren yang jatuh semau
kita. Seusai pesta duren kami pun diajak oleh cik man, teman Hafizh yang juga river
guide di sungai sedim untuk berkunjung ke tempat ‘tree top walk’yang hanya
berjarak beberapa meter saja dari startpoint sungai sedim. Disini kami
dikenalkan oleh cik man tentang hutan lipur, dari tumbuhan tumbuhan dan hewan
hewan dari ketinggian karena di tempat ini kami berjalan diatas besi yang
disusun menyerupai tangga dengan ketinggian hampir ±40 meter sehingga kami bisa
menikmati kawasan hutan ini dari atas. Pukul 18.00 MYT kami selesai
mengelilingi hutan lipur melalui tree top walk kemudian kami memberesi
peralatan dan meluncur ke rumah bang Jali di daerah Sungai petani. Sesampainya
disana, 30 menit kemudian kami bersama bang Jali tetapi tidak bersama Hafizh
karena dia harus pulang kampong ke daerah Kelantan mala mini juga meluncur ke
daerah Changloon untuk melawat ke Universitas Utara Malaysia (UUM) dan bertemu
dengan kelab kembara UUM serta kelab kenu UUM di salah foodcourt universitas
tersebut. Ketika bertemu dengan teman teman dari UUM kami bertukar informasi
dan menggambarkan indahnya alam alam Indonesia dengan gambar gambar yang sudah
kita siapkan seperti gunung, tebing, gua, sungai dan gumuk pasir yang berada di
parangtritis. Nampaknya antusiasme dari semua yang ada di meja itu sangat
tinggi ketika kita berbicara tentang spot spot yang menantang untuk melakukan
sebuah petualangan di dekat dekat Jogja.
Namun waktu yang mengharuskan kami mengakhiri pertemuan kali ini dengan teman
teman UUM. Selepas dari UUM kami melanjutkan perjalanan dari Changloon menuju
Dannok di Thailand karena jaraknya hanya berkisar 45menit saja.
“ Lumayan iso nambah cap neng paspor!”
celetuk Udin ketika berada di mobil
Ternyata benar, Thailand begitu
dekat dengan daerah Changloon ini. Sesampainya di Dannok, kami langsung mampir
ke warung yang menjual ayam …. , sebenarnya hamper sama dengan ayam goring
biasa tetapi nasi yang digunakan adalah nasi uduk dan sambalnya pun berbeda entah terbuat dari apa
yang jelas makanan ini lezat. Seusai makan kami melanjutkan perjalanan untuk
kembali ke rumah bang Jali.
“Sing penting wes tau neng Thailand walaupun mung numpang
mangan hehehe”celetuk si Zul sambil tertawa renyah.
Sesampainya di rumah bang Jali kami
langsung tumbang satu persatu karena lelah dan kantuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar