Jumat, 11 Januari 2013

TRIAL UIE 2013 - Sungai Sedim, Kedah Malaysia (Perubahan Planning)


Hari Keenam,
Kamis 20 Desember 2012
Pagi ini pukul 07.00 MYT matahari belum muncul namun seluruh anggota tim harus sedah bangun dan menyiapkan makan pagi untuk tim. Sebelumnya pada pukul 04.30 MYT Hendra dan Hafizh menjemput 2 orang teman kami yaitu Zaid dan Akmal yang datang dari kuala lumpur menggunakan bus umum. Jadilah anggota tim kali ini menjadi 7 orang dengan formasi pengarungan 3 orang di kayak hardcel dan 4 orang di perahu riverboat. Pada pukul 09.30 MYT setelah semua selesai makan dan siap maka kita segera meluncur ke start point sungai sedim up section tanpa lupa membawa
golok masing masing, karena selama perjalanan jalan yang kita lewati masih rimbun. Baru berjalan 10 menit ternyata benar, medan yang kita lewati adalah jalan menanjak, semak dan batang pohon yang masuk kearah badan jalan serta lebar jalan yang pas sekali untuk 1 mobil melintas. Baru saja diawal perjalanan mendadak adrenalin kami meningkat ketika harus melewati jalanan seperti itu dengan suara jeram sungai sedim yang berada tepat di samping kanan bawah mobil kami. Namun baru berjalan 30 menit kita ditemui pohon tumbang dengan diameter ±5 meter, kemudian setelah Fadil selaku korlap dan Hendra selaku pendamping berdiskusi maka pengarungan kali ini kita tidak jadi di sungai sedim up section karena hambatan yang kita temui di tengah perjalanan, kemudian kami kembali ke start point sungai sedim low section untuk mengarung disana lagi. Hingga pada pukul 11.00 MYT kita mulai mengarung dengan formasi awal Hendra,Fadil dan Akmal di kayak hardcel sedangkan Zul, Udin, Zaid, dan Hafizh berada di riverboat. Pengarungan kali ini walau ditempat yang sama namun tantangan yang kita hadapi tidak sama, kali ini kami harus melewati jeram jeram tersebut sembari mengambil gambar dan video sehingga kami harus double concent saat pengarungan. Kemudian di tengah jalan Fadil di rolling oleh Udin  sehingga dia pindah ke riverboat sedangkan Udin dia berada di kayak hardcel. ±2,5jam pengarungan akhirnya kami mencapai titik finish sungai sedim yang berarti berakhir pula TRIAL Malaysia kami di sungai sedim ini, ketika disana kami disambut dengan duren setumpuk yang gratisss karena daerah sana saudara Hafizh memiliki kebun duren yang lumayan luas sehingga kita bisa memungut duren yang jatuh semau kita. Seusai pesta duren kami pun diajak oleh cik man, teman Hafizh yang juga river guide di sungai sedim untuk berkunjung ke tempat ‘tree top walk’yang hanya berjarak beberapa meter saja dari startpoint sungai sedim. Disini kami dikenalkan oleh cik man tentang hutan lipur, dari tumbuhan tumbuhan dan hewan hewan dari ketinggian karena di tempat ini kami berjalan diatas besi yang disusun menyerupai tangga dengan ketinggian hampir ±40 meter sehingga kami bisa menikmati kawasan hutan ini dari atas. Pukul 18.00 MYT kami selesai mengelilingi hutan lipur melalui tree top walk kemudian kami memberesi peralatan dan meluncur ke rumah bang Jali di daerah Sungai petani. Sesampainya disana, 30 menit kemudian kami bersama bang Jali tetapi tidak bersama Hafizh karena dia harus pulang kampong ke daerah Kelantan mala mini juga meluncur ke daerah Changloon untuk melawat ke Universitas Utara Malaysia (UUM) dan bertemu dengan kelab kembara UUM serta kelab kenu UUM di salah foodcourt universitas tersebut. Ketika bertemu dengan teman teman dari UUM kami bertukar informasi dan menggambarkan indahnya alam alam Indonesia dengan gambar gambar yang sudah kita siapkan seperti gunung, tebing, gua, sungai dan gumuk pasir yang berada di parangtritis. Nampaknya antusiasme dari semua yang ada di meja itu sangat tinggi ketika kita berbicara tentang spot spot yang menantang untuk melakukan sebuah petualangan di dekat  dekat Jogja. Namun waktu yang mengharuskan kami mengakhiri pertemuan kali ini dengan teman teman UUM. Selepas dari UUM kami melanjutkan perjalanan dari Changloon menuju Dannok di Thailand karena jaraknya hanya berkisar 45menit saja.

            “ Lumayan iso nambah cap neng paspor!” celetuk Udin ketika berada di mobil   

Ternyata benar, Thailand begitu dekat dengan daerah Changloon ini. Sesampainya di Dannok, kami langsung mampir ke warung yang menjual ayam …. , sebenarnya hamper sama dengan ayam goring biasa tetapi nasi yang digunakan adalah nasi uduk dan  sambalnya pun berbeda entah terbuat dari apa yang jelas makanan ini lezat. Seusai makan kami melanjutkan perjalanan untuk kembali ke rumah bang Jali.

“Sing penting wes tau neng Thailand walaupun mung numpang mangan hehehe”celetuk si Zul sambil tertawa renyah.

Sesampainya di rumah bang Jali kami langsung tumbang satu persatu karena lelah dan kantuk.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar